Lompat ke konten

Tol Semarang-Demak 1A Tembus 64,2 Persen, Ditopang Teknologi Sosrobahu

Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) mencatat, progres Tol Semarang-Demak Paket 1A telah mencapai 64,2 persen.

Proyek hasil Kerja Sama Operasi (KSO) Hutama Karya dengan Beijing Urban Construction Group (BUCG) ini menggunakan teknologi Sosrobahu.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, penggunaan metode Sosrobahu merupakan strategi efektif untuk mengatasi tantangan pembangunan di kawasan padat. 

“Penggunaan teknologi Sosrobahu pada Tol Semarang-Demak Paket 1A bertujuan meminimalisasi gangguan lalu lintas (lalin) di jalan arteri yang memiliki volume kendaraan sangat tinggi,” ucap Adjib, Selasa (10/6/2025).

Dengan metode ini, Hutama Karya dapat mengerjakan struktur pier head atau balok melintang tanpa harus menutup jalur di bawahnya.

Teknologi Sosrobahu diterapkan pada empat tiang penyangga jalur Tol Semarang-Demak Paket 1A  (P10, P11, P13, dan P14) di area elevated.

Ini berada di antara dua jalur jalan arteri aktif dan berdekatan dengan akses menuju aktivitas bisnis.

Pelaksanaan pemutaran berlangsung kurang lebih dua bulan dengan pemutaran pertama dari Pier P11 pada tanggal 18 Mei 2025, diikuti pemutaran kedua P10 tanggal 3 Juni 2025, kemudian pemutaran ketiga P14 dan terakhir pemutaran keempat P13 pada pertengahan Juni 2025 atas koordinasi dengan dinas perhubungan setempat.

Untuk mendukung pelaksanaan agar berjalan lancar, Hutama Karya menyosialisasikan hal ini melalui media sosial, saluran radio lokal, dan memasang rambu manajemen lalu lintas terkait persiapan pekerjaan Sosrobahu ini di sekitar area proyek.

Setelah selesai, tol ini akan meningkatkan konektivitas serta memberikan perlindungan dari dampak banjir rob yang biasa terjadi di wilayah pesisir Semarang dan Demak.

Tol ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan di jalan nasional, Pantura, dan meningkatkan produktivitas ekonomi di kedua wilayah di Jawa Tengah tersebut.

Source Artikel: www.kompas.com/properti