Jakarta – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Rachman Arief Dienaputra mengatakan, pembangunan proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2 Duren Jaya-Tambun menunggu restu Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta evaluasi terkait kelanjutan proyek tersebut.
“Kita sudah laporkan, sudah tahapan lelang. Kita tinggal menunggu kepastian kelanjutannya, setahu saya Pak Menko (AHY) akan laporkan ke Pak Presiden terkait (Tol) Becakayu,” jelas Rachman Arief saat ditemui di Kantor Kementerian IPK, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan, lanjutan proyek Tol Becakayu tersebut masuk ke dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2025-2029.
Kendati demikian, dirinya tengah meminta kajian sosial ekonomi dari pembangunan proyek infrastruktur konektivitas tersebut.
“Saya minta hitungan sosio-ekonominya kayak apa. Misalnya kalau enggak saya buka kenapa emangnya (dampak apabila proyek tidak dijalankan)? Apa nih kontribusi positifnya kepada kehidupan rakyat secara umum di Jakarta maupun mastarakat sekitarnya?,” ujar Dody saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Meski begitu, Dody juga menyoroti jalan tol di kawasan metropolitan Jakarta yang sudah sangat padat.
“Misalnya, manfaat sosio-ekonominya mengurangi kepadatan sana, kepadatan sini, kan sekarang beberapa jalan tol sudah over-capacity (kelebihan kapasitas),” lanjutnya.
Tol Becakayu Seksi 2 Duren Jaya-Tambun sepanjang 6,9 kilometer sempat ditenderkan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PU pada tahun 2024.
Lelang tersebut dibagi menjadi dua, yakni Paket 1 senilai Rp 3,6 triliun yang saat ini tercatat Tender Gagal dan Paket 2 senilai Rp 2,2 triliun.
Source Artikel: www.kompas.com/properti