Lompat ke konten

Ini Cara Kerja Pengujian Jembatan Sebelum Dioperasikan

Ilustrasi jembatan.(Unsplash/Manuel Mnvx)

Jembatan yang selesai dibangun atau diperbaiki tidak secara langsung bisa digunakan masyarakat.

Pasalnya, sebelum dioperasikan, jembatan harus melalui proses pemeriksaan kelayakan melalui uji beban.

Dikutip dari unggahan akun Instagram Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Kamis (7/11/2024), uji beban bertujuan mengetahui kemampuan beban maksimum dan memastikan keamanan struktur jembatan.

Dalam pelaksanaan uji beban jembatan, terdapat dua metode yang digunakan, yaitu statis dan dinamis. Berikut ulasan selengkapnya:

Ilustrasi uji beban pada jembatan.(Dok. Kementerian PU)

1. Uji beban statis Uji beban statis menggunakan beban diam perupa banyak truk dengan muatan tertentu yang ditempatkan sejajar di tengah jembatan.

Uji beban statis meliputi pengukuran lendutan dan residunya, regangan elemen struktur, pergeseran bearing, pergerakan pile cap, dan gaya kabel.

Ilustrasi uji beban pada jembatan.(Dok. Kementerian PU)

2. Uji beban dinamis Uji beban dinamis menggunakan beban yang bergerak yang dijalankan melewati balok untuk dianalisis benturan rodanya dengan aspal ketika melewati balok tersebut.

Uji beban dinamis meliputi pengukuran frekuensi, rasio redaman, dan Dynamic Amplification Factor (DAF).

Source Artikel: www.kompas.com/properti