Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) sedang menyelesaikan proyek Jalan Tol Palembang-Betung yang berada di Provinsi Sumatera Selatan.
Jalan Tol Palembang-Betung merupakann bagian dari Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) sepanjang 111,6 km yang saat ini sudah beroperasi yakni Seksi 1 dan 2A dari Kayu Agung hingga Kramasan sepanjang 42,5 km.
“Jalan Tol Palembang-Betung sepanjang 69,19 km yang saat ini dalam tahap penyelesaian konstruksi merupakan bagian dari konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang nantinya juga akan tersambung dari Lampung hingga ke Aceh,” ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir dalam keterangan resmi dikutip pada Jumat (3/1/2025).
Jalan Tol Palembang-Betung terbagi menjadi tiga seksi pekerjaan yakni, Seksi 1 Palembang-Rengas (21,5 km), Seksi 2 Rengas-Pangkalan Balai (33 km), dan Seksi 3 Pangkalan Balai-Betung (14,69 km).
Ditargetkan untuk penyelesaian konstruksi seksi 1 pada Triwulan I tahun 2026, lalu seksi 2 pada Triwulan II tahun 2025, dan seksi 3 pada Triwulan I tahun 2026.
Jalan tol yang menghubungkan Kota Palembang dengan Betung ini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan antar wilayah dari yang sebelumnya 3,5 jam menjadi 1 jam saja.
Nantinya Jalan tol ini akan memiliki dua Gerbang Tol (GT) yakni GT Rengas dan GT Pangkalan Balai, serta memiliki dua Simpang Susun (SS) yakni SS Gandus dan SS Pulau Rimo.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menambahkan bahwa Hutama Karya berkomitmen untuk tidak hanya memastikan pembangunan berjalan sesuai target, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Ia meyakini kehadiran jalan tol ini akan meningkatkan efisiensi logistik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi sekitar.
“Setelah Jalan tol ini tersambung sepenuhnya, maka akan terhubung langsung dengan Ruas Betung-Tempino-Jambi, sehingga akan membuka konektivitas baru dari Palembang ke Jambi, guna memperkuat jaringan transportasi serta membuka peluang ekonomi baru yang akan semakin berkembang di Pulau Sumatera,” tutup Adjib.
Source Artikel: www.kompas.com/properti