Lompat ke konten

Mengenal “Microsurfacing”, Metode Terbaru Perawatan Jalan

Untuk pertama kali di Indonesia, pemeliharaan preventif pada ruas Jalan Sudirman, Kota Tanjungpandan, Belitung menggunakan metode microsurfacing.(Dok. Kementerian PUPR)

Lapis permukaan mikro atau microsurfacing merupakan sebuah metode terbaru dalam pemeliharaan atau perawatan infrastruktur jalan yang semakin populer.

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Kementerian PUPR telah menggunakan metode microsurfacing untuk pemeliharaan preventif di Jalan Sudirman, Kota Tanjungpandan, Belitung, sepanjang 2,2 km.

Sebagaimana dikutip dari unggahan akun Instagram Kementerian PUPR pada Rabu (9/10/2024), dengan berhasilnya pekerjaan microsurfacing di ruas Jalan Sudirman diharapkan menjadi percontohan untuk wilayah lainnya.

Sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara, mendukung perekonomian masyarakat, serta menjaga kondisi jalan nasional tetap mantap untuk umur yang lebih lama dengan biaya yang lebih ekonomis.

Microsurfacing dinilai menawarkan solusi yang efektif dan efisien untuk memperpanjang umur layanan jalan yang sudah ada, terutama pada bagian permukaan.

Metode ini diterapkan pada jalan dengan perkerasan beraspal dalam kondisi pelayanan mantap untuk memperbaiki profil permukaan perkerasan (minor), pelepasan butir, oksidasi, retak rambut, dan alur.

Teknik ini melibatkan aplikasi lapisan tipis campuran aspal, agregat halus, dan aditif polimer pada permukaan jalan yang sudah ada. Lapisan tipis ini kemudian dipadatkan dengan roller.

Untuk pertama kali di Indonesia, pemeliharaan preventif pada ruas Jalan Sudirman, Kota Tanjungpandan, Belitung menggunakan metode microsurfacing.(Dok. Kementerian PUPR)

Lebih lanjut, berikut beberapa kelebihan microsurfacing:

  • Efisiensi biaya: Dibandingkan dengan rekonstruksi jalan penuh, microsurfacing jauh lebih ekonomis.
  • Waktu pengerjaan singkat: Proses pengerjaan cepat sehingga tidak mengganggu lalu lintas dalam waktu yang lama (20 menit untuk penghamparan 400 meter dan 2 jam open traffic).
  • Ramah lingkungan: Hanya menggunakan satu alat penghampar dan penggunaan polimer berbahan alami (getah karet).
  • Tahan lama: Lapisan microsurfacing memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem dan beban lalu lintas.
  • Estetika: Memberikan tampilan permukaan jalan yang lebih halus dan rapi.

Source Artikel: www.kompas.com/properti